Sejarah Bahasa Inggris Masuk Indonesia

Sejarah Bahasa Inggris Masuk Indonesia

Sejarah Bahasa Inggris Masuk Indonesia

englishacademy.sch.id – Kedatangan Bangsa Inggris ke Indonesia, memiliki tujuan yang sama dengan bangsa-bangsa Eropa lainnya, yaitu untuk mendapatkan rempah-rempah. Rempah-rempah merupakan salah satu kebutuhan vital di Eropa, terutama digunakan sebagai bahan pengawet makanan saat musim dingin tiba.

Sejarah ini dimulai saar Raja Manuel I dari Portugis memerintahkan Vasco da Gama melakukan pelayaran untuk menemukan daerah penghasil rempah-rempah. Mengutip buku Good Hope: The Voyage of Vasco da Gama oleh Elaine Sanceau (1967), pelayaran Vasco da Gama dimulai dari Lisabon menuju Tanjung Harapan (Afrika Selatan). Kemudian, dia dan rombongannya melanjutkan perjalanan ke timur.

Pada 1498, Vasco da gama berhasil mendarat di Kalikut dan Goa (pantai barat India). Di sana, ia pun membangun sebuah sektor perdagangan serta benteng pertahanan. Keberhasilan da Gama mencapai India berdampak kepada lancarnya suplai barang dari Asia ke Portugis. Lisabon lantas semakin berkembang sebagai pusat perdagangan.

Inggris merupakan salah satu Bangsa Eropa yang mengandalkan suplai barang yang mampir di Lisabon. Rempah-rempah yang diperoleh Inggris dari Lisabon kemudian diperdagangkan kembali di Eropa Barat dan Eropa Utara.

Namun, situasi itu tidak berlangsung lama. Inggris kesulitan mendapatkan rempah-rempah dari Lisabon lantaran bersitegang dengan Portugis terkait Perang 80 Tahun. Perang pada 1566-1648 itu adalah episode pemberontakan Belanda terhadap penjajahan Spanyol.

Penjelajahan Bangsa Inggris ke Indonesia: Rute & Tempat Tujuan

Para pedagang Inggris kemudian mencari jalan keluar dengan mencari daerah utama penghasil rempah-rempah di dunia timur. Dikutip dari buku Sejarah Indonesia oleh Ardiman dan Amurwani Dwi Lestariningsih (2014:21), dalam pelayaran ke dunia Timur untuk mencari rempah-rempah, pelaut asal Inggris pertama kali sampai ke India pada tahun 1498 dengan mengikuti rombongan Portugis yang dipimpin oleh Vasco da Gama.

Kemudian, dikutip dari buku Sejarah Indonesia oleh Kemendikbud (2020:13), pada tahun 1602, Pemerintah Inggris mengirim utusannya ke Banten untuk menjalin hubungan bilateral. Rombongan Inggris yang sampai ke Banten di tahun 1602 dipimpin oleh Sir James Lancaster. Sultan Banten saat itu kemudian memberi izin kepada Inggris untuk mendirikan sebuah kantor dagang di daerah Banten. Selain itu, Inggris juga mendirikan beberapa kantor dagang di daerah lainnya seperti Ambon, Makasar, Jayakarta, dan Jepara pada tahun 1604.

Merujuk catatan Mhd. Nur dalam Bandar Sibolga di Pantai Barat Sumatera pada Abad ke-19 Sampai Pertengahan Abad ke-20 (2015:168-169), penjelajahan Bangsa Inggris ke nusantara (Hindia Timur) yang paling awal dilakukan salah satunya oleh rombongan yang berada di bawah komando Francis Drake. Pada Juli 1579, rombongan Drake berlayar menuju ke barat. Setelah 68 hari perjalanan mereka berhasil melintasi Samudera Pasifik dan menemukan sejumlah gugus pulau kecil. Dari sana, menukil keterangan di laman Britannica, Drake melanjutkan perjalanan ke Filipina.

Penjelajahan Menuju Maluku

Drake akhirnya dapat menjangkau Maluku, mendapatkan izin dari sultan setempat, dan berhasil membawa pulang rempah-rempah. Dia kembali berlayar menuju Inggris lewat Tanjung Harapan (Afrika Selatan). Keberhasilan Drake menemukan Maluku dan membeli rempah-rempah dari sana membuat Inggris mulai menaruh perhatian terhadap perdagangan di Asia Tenggara dan Asia Timur.

Kembali mengutip catatan Mhd. Nur, pelaut Inggris yang lain, Ralph Fitch mengambil jalur ke timur untuk menuju ke nusantara. Fitch menjadi orang Inggris yang pertama yang sampai di Ormuz (teluk Persia) pada tahun 1583. Ia kemudian melanjutkan pelayaran menuju Hugli di delta Sungai Gangga, India. Selanjutnya, Fitch berlayar ke Birma dan berhasil sampai ke bandar Malaka pada tahun 1588. Selama tiga tahun, Fitch mencermati situasi perdagangan dan pelayaran di Nusantara. Pada tahun 1591, Ralph Fitch kembali berlayar ke Inggris dengan membawa banyak informasi yang menginspirasi para pedagang di negerinya.

Kemunduran armada Spanyol pada abad 16 memberi peluang besar pelayaran Bangsa Inggris ke Asia Tenggara. Maka itu, Inggris mengirim ekspedisi di bawah pimpinan Thomas Cavendish. Dalam perjalanannya, Cavendish berhasil mendarat di Maluku. Saat kembali ke barat, Cavendish mampir ke Pulau Jawa.

Selain itu, masih merujuk penjelasan Mhd. Nur, pelayaran rombongan Sir James Lancaster berhasil menjangkau Pulau Sumatera bagian utara Aceh dan Pulau Penang pada tahun 1591. Lancaster mendatangi Aceh pada tahun 1602 untuk membeli lada dan rempah lainnya. Pada tahun yang sama, ia juga berhasil sampai ke Banten.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *