Seberapa pentingkah TOEFL untuk melamar Pekerjaan – Untuk menghadapi persaingan global saat ini hampir seluruh pekerja wajib menguasai bahasa Inggris. Tidak harus fasih berbicara dan menulis, paling tidak mampu berkomunikasi percakapan sederhana atau sehari-hari. Maka tak heran kalau beberapa perusahaan mensyaratkan standar nilai TOEFL untuk melamar kerja di tempat mereka. Hal ini bertujuan agar pekerjaan atau proses bisnis dengan pihak asing dapat berjalan baik.
Namun sebenarnya perihal standar nilai TOEFL untuk melamar kerja masih dipertanyakan oleh sebagian orang. Sebab Seberapa pentingkah TOEFL untuk melamar Pekerjaan? Jangan-jangan yang sesungguhnya dibutuhkan adalah skill komunikasi dalam bahasa Inggris, bukan hasil tes di atas kertas. Nah, kita lanjut ke pembahasan lebih dalam lagi ya simak artikel ini sampai selesai.
“Pelamar wajib melampirkan sertifikat TOEFL dengan nilai minimum 500”. Pernah membaca persyaratan seperti itu atau sejenisnya? Beberapa perusahaan ada yang menjadikan standar nilai TOEFL untuk melamar kerja. Namun persyaratan tersebut tidak dianut oleh seluruh perusahaan. Beberapa hal berikut perlu diketahui oleh para pencari kerja, khususnya bagi mereka yang baru lulus kuliah:
Tidak Hanya Perusahaan asing atau swasta saja, Instansi Pemerintahan pun Wajib TOEFL
Jangan berpikir kalau standar nilai TOEFL untuk melamar kerja di perusahaan asing saja. Beberapa instansi pemerintahan atau kementerian kini mensyaratkan nilai TOEFL pada pelamarnya, seperti Kementerian Luar Negeri, Komunikasi dan Informatika, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Energi dan Sumber Daya Mineral, dan masih banyak lagi.
Pemerintah mulai mensyaratkan ini agar para pegawai negeri tidak mengalami kendala jika harus berkoordinasi dengan pemerintah negara lain atau pihak ketiga swasta asing lainnya. Meski tidak semua mensyaratkan harus memiliki skor 500, namun dapat dipahami bahwa kemampuan bahasa Inggris penting untuk melamar kerja di mana saja.
Baca Juga : Belajar TOEFL Online Gratis
Kenali Berbagai Macam Tes TOEFL
Saat ini tes TOEFL memiliki beberapa versi, diantaranya adalah PBT (Paper-Based Test), IBT (Internet-Based Test), CBT (Computer-Based Test), ITP (Institutional Testing Program), dan TOEFL Prediction. Jaman sekarang PBT mulai ditinggalkan dan beberapa perusahaan pun tidak menerima hasil TOEFL Prediction.
Masing-masing tes TOEFL di atas memiliki rentang skor yang berbeda-beda. Maka, perlu dipahami skor pada range berapa yang setara dengan 500. Adapun tes bahasa Inggris lainnya adalah IELTS dan TOEIC. Pastikan apakah perusahaan menerima kedua sertifikat ini sehingga tidak perlu lagi tes TOEFL kalau sudah punya sertifikat IELTS atau TOEIC.
Skor TOEFL Tinggi Tidak Menjamin Diterima
Dengan skor TOEFL yang tinggi apakah pasti diterima kerja? Tunggu dulu, ini tidak menjamin seseorang lolos seleksi. Skor TOEFL hanyalah satu dari sekian persyaratan yang harus dipenuhi. Ada syarat-syarat lainnya yang akan dipertimbangkan oleh HRD.
Jadi kalau ada kandidat lain yang skor TOEFL-nya sama atau lebih kecil tapi ketika psikotes atau wawancara dianggap lebih potensial, maka bisa jadi orang itulah yang lebih berpeluang diterima.
Jawaban dari judul kita diatas adalah Penting enggaknya TOEFL juga tergantung kamu melamar pekerjaan dimana, kalo perusahaan atau instansi tempat kamu mendaftar perkerjaan meminta sertifikat bahasa Inggris ya berarti penting. Kalau tidak berarti itu tidak terlalu penting untuk kamu, tapi yang menjadi point pentingnya dengan kamu mencantumkan sertifikat TOEFL setidaknya itu sudah menjadi nilai plus buat kamu.
Serta yang harus kamu perhatikan apakah pekerjaan yang kamu lamar memerlukan bahasa Inggris, baik pasif atau aktif. Jaman sekarang orang dengan nilai TOEFL tinggi belum tentu lancar berbahasa Inggris begitu juga sebaliknya.
Cuma yaa ada baiknya kalo kamu punya sertifikat bahasa Inggris dengan nilai yg di atas rata-rata, dan juga diimbangi dengan lancar ngomong bahasa Inggris sekalian. Karena SDM yg pinter bahasa Asing itu keren.. bisa dipake buat bersaing dizaman sekarang ini😎😎