5 Cara Meminta Izin dalam Bahasa Inggris yang Wajib Kamu Tahu

5 Cara Meminta Izin dalam Bahasa Inggris yang Wajib Kamu Tahu

5 Cara Meminta Izin dalam Bahasa Inggris yang Wajib Kamu Tahu

English Academy – Dalam kehidupan kita sehari-hari, kamu pasti pernah meminta izin kepada seseorang entah  itu teman, orang tua, atasan, guru, atau orang-orang di sekitar kamu. Biasanya dalam meminta izin pasti kita akan menggunakan cara yang sopan, terutama jika kepada orang yang lebih tua.

Dalam bahasa Inggris, ada beberapa cara untuk meminta izin ke seseorang. Cara yang berbeda-beda tersebut tergantung pada konteks permintaan izin kamu. Untuk lebih jelasnya, mari simak penjelasan mengenai 5 Cara Meminta Izin dalam Bahasa Inggris yang Wajib Kamu Tahu.

May I (please)

Ini adalah salah satu cara untuk meminta izin dalam konteks formal. Ini tandanya, asking permission menggunakan “May I…?” adalah cara meminta izin yang sopan. Kamu bisa menggunakannya dalam kondisi formal atau saat kamu sangat menghormati lawan bicara. Contohnya kepada orang yang lebih tua.

Kamu bisa menambahkan kata “please” sebelum mengakhiri kalimat agar terdengar lebih sopan. Sebagai contoh, jika kamu hendak meminta izin untuk pergi ke kebun bersama teman-teman kepada orangtuamu. Kamu bisa “asking permission” dengan berkata, “May I go to the garden with my friends, please?”

Can I (please)?

Cara bertanya atau meminta izin seperti ini masih termasuk formal. Tetapi lebih langsung atau memiliki tingkat kesopanan yang lebih rendah. Jika Anda berada dalam situasi formal, sebaiknya gunakan “May I atau “Could I untuk meminta izin. Anda juga dapat menambahkan kata “please” (kumohon) seperti sebelumnya agar lebih sopan.

Contoh:

Can I talk to you for a minute? (Bisa saya berbicara sebentar dengan Anda?)
Can I buy you ice cream (Bolehkah saya membelikanmu es krim?)

Could I… (please)?

Menanyakan atau meminta izin dengan kalimat ini lebih sopan dibandingkan menggunakan can, Tapi tidak sesopan saat menggunakan “may I. Cara menggunakan kalimat ini sama dengan dua cara sebelumnya.

Contoh:

Could I borrow your pencil, please? (bolehkah saya meminjam pensilmu, tolonglah?)
Could I have your address? (bolehkah saya meminta alamat anda?)

Do you mind if I ?

Nah, jika cara yang satu ini bisa kamu gunakan dalam situasi informal. Pasalnya, cara meminta izin yang satu ini bisa dibilang cukup santai, sehingga kamu bisa menggunakannya saat hendak meminta izin kepada teman atau orang terdekat. Namun, ada yang sedikit perbedaan antara cara yang satu ini dengan cara yang sudah disebutkan sebelumnya.

“Do you mind if I ?” adalah cara meminta izin atau meminta persetujuan kepada orang lain akan sesuatu yang hendak kamu lakukan. Akan tetapi, sebenarnya hal yang akan kamu lakukan ini tidak ada kaitannya dengan orang tersebut. Hanya saja, kamu tetap perlu meminta izin kepadanya untuk memastikan bahwa ia tidak terusik atau terganggu dengan apa yang mau kamu kerjakan atau lakukan tersebut.

Contohnya, saat kamu hendak menyanyi dengan suara keras di dalam kamar, tetapi adikmu sedang belajar. Kamu bisa menggunakan cara ini untuk meminta izin, “Do you mind if I sing out loud?”

How about I ?

Sebenarnya, cara yang satu ini juga tidak secara langsung meminta izin kepada orang lain. Saat kamu menggunakan “How about I…?”, kamu sebenarnya sedang mencari tahu apakah orang lain menyetujui ide atau suatu hal yang sedang kamu rencanakan. Biasanya, hal atau ide yang sedang kamu rencanakan tersebut berkaitan dengan orang yang kamu berikan pertanyaan.

Contohnya, saat kamu memiliki ide untuk bermain ke rumah temanmu keesokan harinya. Lalu, kamu melontarkan pertanyaan, “How about I go to your house tomorrow?” Dalam kalimat tersebut, kamu menunjukkan bahwa ide pergi ke rumahnya tersebut datang dari diri sendiri. Lalu, kamu menanyakan kepada temanmu tersebut untuk memastikan bahwa ia setuju dengan ide tersebut.

Do you think I should ?

Meski bukan sebuah permintaan izin secara langsung, tetapi saat kamu melontarkan pertanyaan ini kepada orang lain, kamu menunjukkan ketergantungan kepada pendapat orang tersebut. Ini artinya, pendapatnya akan sangat berarti dan memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap hal yang hendak kamu lakukan atau langkah yang hendak kamu ambil.

Selain itu, saat menanyakan hal tersebut kepada orang lain, kamu menunjukkan adanya ketidak yakinan pada dirimu sendiri akan aksi yang hendak kamu lakukan. Contohnya, kamu hendak resign dari pekerjaan. Hal itu tentu sebuah keputusan yang bisa kamu putuskan sendiri.

Namun, kamu membutuhkan pendapat orang lain untuk membantu kamu memantapkan hati dalam menarik keputusan. Nah, pada saat itu, kamu bisa bertanya, “Do you think I should resign from my job?”